Pengertian Iman secara Bahasa dan Istilah dalam Islam.
Iman (ايمان) adalah percaya dengan yakin atas sesuatu. Dalam bahasa Inggris disebut faith.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) iman artinya kepercayaan (yang berkenaan denga agama); keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dsb., dan ketetapan hati; keteguhan batin; keseimbangan batin.
Dalam risalah Islam, iman artinya percaya dengan yakin kepada Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, pencipta dan pemelihara alam semesta beserta isinya, serta tidak ada Tuhan selain-Nya.
Iman dalam Islam adalah tauhidullah, keesaan Allah SWT.
Iman adalah akidah Islamiyah, yakni sistem keyakinan atau kepercayaan dalam Islam.
Akidah (‘aqoda - ya’qidu - ‘aqdan/aqad) artinya ikatan, yakni ikatan hati atau jiwa alias keyakinan atau kepercayaan.
Pengertian iman menurut ulama adalah percaya dalam hati (membenarkan), mengakui dengan lisan dan melakukan dengan perbuatan yang menghasilkan sikap menerima dan tunduk.
بَابُ اْلقَوْلِ بِأَنَّ اْلِإيْمَانَ تَصْدِيْقٌ بِاْلقَلْبِ، وَإِقْرَارٌ بِالِّلسَانِ، وَعَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ. لَا يَكُوْنُ مُؤْمِناً إِلَّا أَنْ تَجْتَمِعُ فِيْهِ هَذِهِ الْخِصَالِ الثَّلَاثِ
“Bab perkataan bahwa iman adalah pembenaran dengan hati, dan ikrar dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota tubuh. Seseorang tidak menjadi mu’min (beriman) kecuali terkumpul padanya tiga hal tersebut.” (Imam Al-Ajuriy).
6 Rukun Iman - Percaya kepada:
Sebutan untuk orang yang percaya dengan yakin atas Arkanul Iman itu disebut mukmin (mu’min, orang beriman).
“Hai orang-orang yang beriman! Yakinlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya, dan kepada Kitab-Kitab yang diturunkan-Nya terdahulu. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat jalan sejauh-jauhnya” (Q.S. 4:136) .
Iman adalah masalah mendasar dalam Islam. Iman menjadi titik-tolak permulaan seseorang menjadi pemeluk Islam (Muslim).
Seseorang yang menyatakan diri memeluk Islam harus mengikrarkan dua kalimat syahadat, mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, lalu melaksanakan apa pun perintah Allah dan Rasul-Nya, juga menjauhi larangan-Nya.
"Dan tidaklah patut bagi seorang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, jika Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketentuan akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya (berpaling dari ketentuan itu), maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (Q.S. 33:36).
Iman adalah syarat diterima amal saleh, yaitu amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim. Kebaikan yang tidak dilandasi iman akan sia-sia.
Sebaliknya, iman yang benar melahirkan amal kebaikan atau amal saleh. Iman pun terkait dengan hijrah dan jihad.
Demikian Pengertian Iman secara Bahasa dan Istilah dalam Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi.(www.risalahislam.com).*
Iman dalam Islam adalah tauhidullah, keesaan Allah SWT.
Pengertian Iman secara Bahasa
Secara bahasa (Arab), kata iman berakar kata amana - yu’minu - imanan yang secara harfiyah (etimologis) artinya percaya dengan yakin.Iman adalah akidah Islamiyah, yakni sistem keyakinan atau kepercayaan dalam Islam.
Akidah (‘aqoda - ya’qidu - ‘aqdan/aqad) artinya ikatan, yakni ikatan hati atau jiwa alias keyakinan atau kepercayaan.
Pengertian iman menurut ulama adalah percaya dalam hati (membenarkan), mengakui dengan lisan dan melakukan dengan perbuatan yang menghasilkan sikap menerima dan tunduk.
بَابُ اْلقَوْلِ بِأَنَّ اْلِإيْمَانَ تَصْدِيْقٌ بِاْلقَلْبِ، وَإِقْرَارٌ بِالِّلسَانِ، وَعَمَلٌ بِالْجَوَارِحِ. لَا يَكُوْنُ مُؤْمِناً إِلَّا أَنْ تَجْتَمِعُ فِيْهِ هَذِهِ الْخِصَالِ الثَّلَاثِ
“Bab perkataan bahwa iman adalah pembenaran dengan hati, dan ikrar dengan lisan, dan pengamalan dengan anggota tubuh. Seseorang tidak menjadi mu’min (beriman) kecuali terkumpul padanya tiga hal tersebut.” (Imam Al-Ajuriy).
Pengertian Iman secara Istilah
Secara maknawi (terminologis) iman adalah percaya dengan yakin akan adanya Allah SWT, para Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, para Rasul-Nya, Hari Akhirat, serta Qadha dan Qadar yang terangkum dalam Rukun Iman.6 Rukun Iman - Percaya kepada:
- Allah SWT
- Malaikat
- Kitab
- Rasul
- Hari Akhirat
- Qodho & Qodar (Takdir)
فأخبرني عن الإيمان قال أن تؤمن بالله وملائكته وكتبه ورسله واليوم الآخر وتؤمن بالقدر خيره وشره
“Maka kabarkan padaku tentang iman, Rasulullah bersabda: Iman adalah bahwa kamu beriman kepada Allah dan malaikatNya, segala kitabNya, dan RasulNya dan hari akhirat serta kamu beriman dengan qadar baik dan buruk.” (H.R. Imam Muslim)Sebutan untuk orang yang percaya dengan yakin atas Arkanul Iman itu disebut mukmin (mu’min, orang beriman).
“Hai orang-orang yang beriman! Yakinlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan kepada Kitab yang diturunkan-Nya kepada Rasul-Nya, dan kepada Kitab-Kitab yang diturunkan-Nya terdahulu. Barangsiapa yang kafir kepada Allah, Malaikat-Malaikat-Nya, Kitab-Kitab-Nya, Rasul-Rasul-Nya, dan Hari Kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat jalan sejauh-jauhnya” (Q.S. 4:136) .
Iman adalah masalah mendasar dalam Islam. Iman menjadi titik-tolak permulaan seseorang menjadi pemeluk Islam (Muslim).
Seseorang yang menyatakan diri memeluk Islam harus mengikrarkan dua kalimat syahadat, mengakui Allah sebagai Tuhan dan Muhammad sebagai Rasul-Nya, lalu melaksanakan apa pun perintah Allah dan Rasul-Nya, juga menjauhi larangan-Nya.
"Dan tidaklah patut bagi seorang mukmin, baik laki-laki maupun perempuan, jika Allah dan Rasul-Nya menetapkan suatu ketentuan akan ada bagi mereka pilihan lain tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya (berpaling dari ketentuan itu), maka sesungguhnya ia telah sesat dengan kesesatan yang nyata" (Q.S. 33:36).
Iman adalah syarat diterima amal saleh, yaitu amal kebaikan yang dilakukan seorang Muslim. Kebaikan yang tidak dilandasi iman akan sia-sia.
Sebaliknya, iman yang benar melahirkan amal kebaikan atau amal saleh. Iman pun terkait dengan hijrah dan jihad.
Demikian Pengertian Iman secara Bahasa dan Istilah dalam Islam. Wallahu a'lam bish-shawabi.(www.risalahislam.com).*
Komentar
Posting Komentar